Selasa, 07 Januari 2014
huhhh gataunih bagus apa ngganya pliss readers komen cerpen aku yaaa ini sebenernya sih buat tugas tapi agak grogi juga takut ada yang salah juga kan masih belajar yakkk
ok readers ini cerpen pertama aku yang baca silahkan tinggalkan jejak kalian ya di kotak koment
Keluargaku permataku
Saat itu aku berumur 5 tahun. Mereka tidak bias menemui ku dengan mama untuk waktu lama dan saat mereka menemukan mama, mereka bilang aku ntidak bias bertemu karena sedang banyak masalah dengan papa. Aku terus menangis untuknya dan bertanya-tanya mengapa orang tua sering sekali bertengkar?
Aku di bawa ketempat tinggal siwon dan donghae untuk meneneangkan pikiranku disana banyak sekali teman-teman siwon dan donghae di sini. Aku bertemu dengan abang angkat ku bernama lee hyuk jae ak biasa memanggil dia eunhyuk.
Terakhir kali aku dating ketempat tinggal siwon dan donghae tempat ini masih terlihat sangat kumuh dan banyak sarang laba-laba dimana-mana tetapi semenjak orangtua mereka pulang dari amerika rumah ini terlihat seperti rumah antik di setiap sudut ruangan terdapat guci antik yang mereka dapat dari china di tambah lagi rumah mereka yang besar dan tua.
Hal baik saat aku menempati rumah itu hanyalah mengenal eunhyuk. Eunhyuk 5 tahun lebih tua dariku. Dia memiliki wajah yang yang ramah serta senyum yang melebar tetapi, dia memiliki sepasang mata yang sipit. Eunhyuk menginap di rumah siwon dan donghae untuk sementara karena orangtuanya sudah bercerai sejak ia kecil.
Eunhyuk memiliki kotak sepatu yang sangat dia jaga dengan baik. Di kotak sepatunya itu terdapat kaset para penyanyi korea dan drama korea. Ia memilikai kaset 1TYM mereka adalah penyanyi korea sejak tahun 1998. Dia mendapatkan kaset itu dari papanya.
“Aku sangat menyukai music ini kamu harus mendengarnya.” Ujarnya.
Kami mengambil pemutar kaset dan mendengarkan dikamar. Kami mendengarkan lelaki itu bernyanyi, aku berbaring diatas tempat tidur sementara eunhyuk disampingku. Rahasia kami menyukai penyanyi itu.
“Eunhyuk, apa mereka tampan?” ujarku sesekali.
“Hmm..” eunhyuk menganggukkan kepalanya.
“Mereka membuatku bahagia.”
“Aku juga” ujar eunhyuk
Mendengar lagu mereka rasanya aku ingin sekali memutar tubuhku tetapi malu dengan eunhyuk. Tidak terasa ternyata hari sudah mulai malam aku mulai masuk ke kamarku yang sudah di siapkan oleh pembantu siwon. Langsung saja aku berbaring diatas tempat tidur.
“Heyyy… bangunnnnn sudah pagi kamu ngga pergi sekolah?” teriak siwon membangunkanku.
“Sudah jam berapa ini?” ucapku ngelindur.
“ Sudah jam 8 anak gadis bangun ko siang gini sih.” Ucapnya garang.
“Haaaaaaa aku terlambat ujian hari ini aku ada ujian kelas musik.” Sesegera mungkin aku masuk kekamar mandi dan langsung berangkat ke kampus diantarkan oleh eunhyuk. Aku memang satu kampus dengan eunhyuk di kirin high school.
“Bagaimana ujian mu tadi step?” Tanya eunhyuk.
“Huhhh untung saja aku tidak telat. Hmm guruku sangat menyukai hasil karyaku.” Ucapku bahagia.
Sepulang sekolah mama dan kakakku mencariku di rumah siwon dan donghae. Mereka datang membawa kabar buruk, ternyata orangtuaku sudah bercerai. Betapa hancurnya hatiku mengetahui keluargaku hancur. Tiba-tiba eunhyuk membawaku pergi jauh dari mereka.
“Sudahlah kamu jangan nangis terus nanti ngga cantik lagi loh. Ehehehehe” canda eunhyuk kepadaku tapi aku hanya menghiraukan dia.
Tibalah di suatu tempat disana terdapat banyak sekali bunga-bunga.
“Untuk apa kamu membawaku kesini?”
“Ini tempat kesukaanku kalau aku sedih aku selalu dating kesini untuk bermain dengan anak-anak kecil.” Menurutku tempat ini sangat enak dipandang disini banyak sekali bunga dan banyak sekali anak-anak kecil yang sedang bermain balon air. Aku ikut bermain-main dengan anak-anak itu supaya aku bisa melupakan semua masalah yang membebaniku.
Tidak terasa hari sudah mulai gelap, aku dan eunhyuk pun segera pulang kerumah. Sesampainya di rumah donghae, siwon, dan orangtua mereka sudah menunggu di ruang tamu.
“Kalian darimana saja?” Tanya mama siwon khawatir.
“Ehmm kita dari taman bunga. Aku ngajak Stephanie ke taman bunga biar dia ga sedih lagi maaf kita ngga ijin sebelum pergi.” Ujar eunhyuk.
“Ya sudah sekarang makan dulu makanannya sudah tante siapin.”
Kami pun makan bersama di ruang makan dan banyak sekali candaan yang di lontarkan oleh papa siwon. Banyak sekali candaan yang mereka lontarkan ternyata kebahagiaanku tidak ditemukan di luar rumah tetapi di rumah siwon banyak sekali kebahagiaan disini. Aku sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri.
Hari berganti bulan aku sudah mulai menerima perceraian mama dan papa tapi, aku belum bisa ketemu mama maupun papa. Ketika suatu hari kakak menemuiku dengan perasaan yang sedih.
“Mama sakit kamu harus pulang.” Mama sejak dulu memang mengkonsumsi obat-obatan terlarang mungkin papa menggugat cerai mama karena mama mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Terpaksa aku pulang kerumah mama untuk bertemu dan meminta maaf karena aku tidak ingin bertemu dengannya selama 1 bulan.
“Ma maaf aku baru dating menemui mama sekarang maafin aku karena aku belum bisa menerima perceraian mama.” Mama hanya terdiam dan menatap kosong kamar mama.
“Ma kenapa diam saja ma maafin aku ma.” Aku terus meminta maaf ke mama tanpa henti hentinya.
“Ya mama sudah maafin kamu tapi kamu harus ikut mama” aku hanya menggangukkan perkataan mama.
Keesokan harinya
Aku dibawa mama ke café milik temannya. Aku tidak tahu kenapa aku dibawa kesini. Tidak lama menunggu teman mama dating menghampiri.
“Heyy kalian sudah menunggu lama?” sahut om om yang tidak ku kenal.
“Ahh ngga ko kita baru saja datang. Oh iya ini yang ku ceritakan kemarin” ternyata mama sudah banyak cerita ke om yang belum aku kenal ini
“Hallo kenalin namaku lee soo man kamu bisa memanggil ku lee” ternyata dia bernama lee soo man nama yang sangat unik.
“Namaku Stephanie hwang ehmmm nama om unik ehehehe.” Candaku
Tidak lama kami mengobrol aku pun di bawa pergi oleh om lee ke apartementnya.
“Om lee kenapa aku di bawa ke sini?” Tanyaku kebingungan.
“ehmmmm mulai sekarang jangan panggil aku om yaa panggil aku papa.” Ucap om lee. Aku semakin bingung dengan perkataan om lee apa mama sudah menikah dengan om lee.
“Apa maksud om? Kenapa aku harus memanggil om dengan sebutan papa.” Ucapku kebingungan.
“Mamamu sudah menjualmu ke om karena mamamu mempunyai banyak hutang ke om sebenarnya om tidak tega tapi mamamu memaksa tapi untuk apa lagi mau ngga mau om menerimanya”
Teganya mama menjual aku ke om lee. Aku langsung pergi meninggalkan apartement dan pergi ke taman bunga. Aku mencari kebahagiaanku disini sendiri tanpa eunhyuk dan yang lain. Tidak lama kemudian eunhyuk datang.
“Ehmm ngapain kamu disini sendirian kamu lagi sedih?”
“Kamu sendiri ngapain disini kamu lagi sedih juga kannn?”
“Ya tadinya sih lagi sedih tapi sekarang ngga lagi ehehe. Apa yang terjadi padamu?” langsung saja aku menceritakan masalah mama yang menjualku ke om lee.
Sebulan kemudian kakak mencariku karena mama mengalami overdosis. Aku langsung pergi kerumah sakit menengok mama tanpa mempedulikan perasaanku yang telah di jual oleh mama biar bagaimana pun dia itu mama ku yang melahirkanku dan yang telah merawatku.
Di rumah sakit.
Aku langsung lari pergi kekamar mama yang sudah diberi tahu kakak ku.
“Mama mamaaaaa bangun ma ini aku Stephanie” sahutku melihat mama tergolek lemas di tempat tidur dan terlihat banyak selang dan alat pendeteksi detak jantung. Tidak lama kemudian “ttttttttttttt” suara alat pendeteksi detak jantung mama berbunyi dan disana terlihat garis lurus segera cepat-cepat ku panggil dokter untuk menolong mamaku yang hampir tisak bernyawa lagi.
“Maaf kami sudah berusaha semampu kami” kata dokter.
“Haaaaa mamaaaaaa jangan tinggalin Stephanie maaaaaa” aku menangis dan memeluk mama dengan erat.
“Sebelum mama meninggal mama bilang kalo mama sayang sama kamu mama ingin sekali mencari kamu untuk meminta maaf.” Ucap kakak. Aku tidak sama sekali dendam dan benci sama mama. Aku sangat mencintai dan menyayangi mama.
Setelah mama meninggal aku mulai membuka lembaran baru bersama kakak dan papa. Aku mengajak kakak dan papa ke taman bunga tempat aku brmain bersama eunhyuk dan anak-anak kecil. Ternyata disana ada eunhyuk dan anak-anak sedang bermain bola air. Segera ku sapa mereka dengan bahagia.
“Heyyyyy kalian sudah lama disini.” Teriakku memanggil eunhyuk dan anak-anak. Eunhyuk pun datang menghampiriku dengan senyumannya yang melebar.
“Kamu ngapain kesini? Kamu lagi sedih?”
“Ngga donggg aku ngga mau sedih lagi karena aku ngga mau mamaku diatas sana sedih kalo melihatku sedih. Kamu sendiri ngapain disini apa kamu lagi sedih?”
“Nah gitu donggg. Ehmmm tadi sih iya tapi sekarang ada kamu jadi ngga sedih lagi ehehe. Aku mau jujur sama kamu.”
“Jujur masalah apa?” Tanyaku penasaran.
“Ehmmmm aku sebenernya..”
“Sebenernya apa? Jangan buat aku penasaran deh.” Makin penasaran sampai-sampai jantungku ini rasanya ingin copot.*lebayy
“Huhh aku cinta sama kamu kamu mau jadi pacar aku?” deg jantungku berdebar-debar saat mendengar hyukppa menggungkapkan perasaannya ke aku.
“Teeeerrrrimmma.. terima..” teriak anak-anak. Aku harus jujur dengan perasaan yang selama ini kupendam ternyata selama ini cintaku tidak bertepuk sebelah tangan.
“Hmmm kasi tahu ngga yaaaaa?” candaku.
“Kasi tahu donggg.” Eunhyuk cemberut. Lucunya muka dia kalau lagi cemberut langsung saja ku cubit pipinya yang chubby itu.
“Okee aku mau jadi pacar kamu.” Senyumku melebar.
Bulan berganti tahun kami pun menikah dan mempunyai bayi kembar yang kami beri nama lee soo ra dan lee sunny. Aku akan menjaga permata kecil ku ini agar tidak akan pernah hilang.
tamat
Langganan:
Komentar (Atom)