Rabu, 22 Oktober 2014

Piutang atau Account Receivable

Nama : I Gusti ayu Arista
NPM : 44213156
Kelas : 2DA02

A.   Pengertian Piutang
Piutang atau Account Receivable adalah tuntutan terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk kas selamakegiatan normal perusahaan. Piutang juga dikatakan klaims atas uang, barang, atau jasa terhadap pelanggan atau pihak lainnya.
Jenis-jenis Piutang :
1.    Piutang Dagang
a.    Piutang Usaha (Account Receivable)
Piutang Usaha yang berasal dari penjualan kredit jangka pendek dan biasanya dapat ditagih dalam waktu 30 sampai 60 hari.
b.    Wesel Tagih
Wesel Tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan.
Wesel Tagih ada 2 jenis : berbunga dan tidak berbunga.

2.    Piutang Bukan Dagang
Piutang Bukan Dagang ialah tagihan kepada pihak lain yang timbul akibat adanya penjulan barang/jasa secara kredit

3.    Piutang Pendapatan
Piutang pendapatan adalah tagihan pendapatan kepada pihak lain yang masih belum dibayarkan

B.    Akuntansi Piutang
Akuntansi Piutang dibagi menjadi 3, yaitu :
1.    Pengakuan Piutang
Masalah pengakuan piutang meliputi 2 masalah pokok, yaitu:
·       Kapan piutang diakui
Piutang diakui saat terjadi pemindahan hak atau serah terima atas barang yang dijual antara pembeli dan penjual.
·       Berapa nilai piutang yang diakui
Piutang diakui berdasarkan nilai tukar, yaitu nilai yang akan dibayar oleh debitur pada saat yang telah ditentukan. Yang perlu diperhatikan adalah : trade discount, dan sale discount.
2.    Penilaian Piutang
Piutang harus dicatat dan dilaporkan sebesar nilai kas (neto) yang bisa di realisasikan dalam jumlah piutang bruto setelah dikurangi dengan taksiran jumlah (nilai) piutang yang tidak dapat diterima.

3.    Pengalihan Piutang
Perusahaan-perusahaan yang memiliki piutang dalam jumlah besar seringkali berusaha untuk mempercepat penerimaan kas dari piutangnya, dengan cara menjual atau mengalihkan piutang tersebut kepada perusahaan lain sehingga dapat segera memperoleh kas, dan dengan demikian memperpendek jarak siklus operasi dari kas ke kas.

C.    Piutang Yang Tak tertagih
Piutang Tak Tertagih timbul karena adanya resiko piutang yang tidak dapat terbayar oleh debitur perusahaan karena berbagai alasan.
Metode untuk menangani masalah piutang tak tertagih, yaitu:
a.    Metode Langsung
Menggunakan cara penghapusan langsung terhadap piutang yang benar-benar sudah diketahui tidak akan dapat dibayar.
b.    Metode Tidak Langsung
Menggunakan cara penghapusan tidak langsung, yaitu cara penyisihan dalam perhitungan piutang yang tidak dapat tertagih

Rabu, 15 Oktober 2014

PENGAWASAN TERHADAP KAS (BAGIAN KE-2)

Nama : I Gusti Ayu Arista Dwi


NPM : 44213156

Kelas : 2DA02

Pengawasan Penerimaan Kas

Sumber penerimaan uang kas berasal dari berbagai macam sumber. Sumber penerimaan kas dapat terjadi karena adanya penjualan tunai, penerimaan tunai, pelunasan piutang, penerimaan lainnya seperti hasil penjualan investasi-investasi, dll.
Dalam upaya melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan disarankan untuk mengawasi dan mencatat semua penerimaan kas dengan cara cepat, tepat waktu dan akurat. Maka, jumlah uang yang hilang dapat dideteksi dengan membandingkan saldo aktual dengan saldo buku.

Pengawasan Pengeluaran Kas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan pengaman pengeluaran kas menurut Sudarsono (1996:6), antara lain :

  • Untuk pembayaran-pembayaran dalam jumlah tertentu perlu menggunakan cek dan bukti-bukti yang lengkap dan kuat.
  • Pengeluaran –pengeluaran melalui kas kecil perlu diawasi dengan ketat.
  • Perlu dipisahkannya petugas yang menulis cek dengan petugas yang meneliti.
  • Perlu diadakannya pemeriksaan kas dalam waktu-waktu tertentu.
    Menurut Dunia (2005:111) dalam Buku Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi, bahwa aspek-aspek pengendalian intern terhadap pengeluaran kas sebagai berikut:
    • Pengeluaran besar sebaiknya menggunakan cek, sedangkan pengeluaran relatif kecil menggunakan dana kas kecil. 
    • Pengeluaran harus disahkan oleh Dewan Komisaris atau Dewan Direksi. 
    • Petugas yang menulis cek dan mengecek cek harus dipisahkan. 
    • Auditor Internal dibutuhkan untuk menyesuaikan kebijakan manajemen. 
    • Dokumen pendukung wajib disertakan seperti: faktur pembelian, rekening koran, dll.
    • Buku cek harus disimpan pada kotak besi (brankas) agar aman dan terjaga.
    Langkah – langkah untuk tujuan pengawasan intern, sebagai berikut :
    • Segi penerimaan uang. Contohnya seperti penerimaan piutang, penjualan tunai dan pinjaman.
    • Setiap penerimaan kas harus segera dibuat bukti pencatatannya lalu disetor ke bank.
    Fungsi pengawasan kas secara umum :
    Pengawasan kas secara umum antara lain untuk menjamin terselenggarannya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman, adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disyahkannya oleh personil yang berwenang dengan jumlah yang benar.

    Selasa, 07 Oktober 2014

    Basis Data


    Nama    : I Gusti Ayu Arista
    Kelas     : 2DA02
    NPM      : 44213156
     
    Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. 
    DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk memelihara, mengontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah pendefinisian data, dapat menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem maupun disk, dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien.
    Dilihat dari jenisnya, basis data dibagi menjadi dua yaitu:

    • Basis data flat-file

    Basis data flat-file baik digunakan untuk menyimpan daftar atau data yang sederhana dan dalam jumlah kecil. Basis data flat-file akan menjadi sangat rumit apabila digunakan untuk menyimpan data dengan struktur kompleks walaupun dimungkinkan pula untuk menyimpan data semacam itu. Salah satu masalah menggunakan basis data jenis ini adalah rentan pada korupsi data karena tidak adanya penguncian yang melekat ketika data digunakan atau dimodifikasi.


    • Basis data relasional


    Basis data relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang masing-masing tabel tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut). Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di salah satu tabel dan foreign key di tabel yang lain. 

        Komponen-komponen utama penyusun sistem basis data adalah :

    ·        Perangkat keras
    Berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.

    ·        Sistem operasi
    Seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat-perangkat keras dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.

    ·        Basis data
     `                         Sebuah DBMS dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah obyek basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya secara detail).


    ·        Perangkat Lunak Sistem Pengelola Basis Data (DBMS)
    Perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dsb.

    ·        Pemakai (Programmer, User mahir, user umum, user khusus)
    1.       Pengguna akhir / end user.
    Dapat dibagi menjadi 2 :
    ·        Pengguna aplikasi : adalah orang  yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
    ·        Pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.

    2.     Pemrogram aplikasi
         adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basisdata.

    3.     Administrator database / DBS (database administrator)
    adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan basisdata.

    ref :

    1. http://www.termasmedia.com/65-pengertian/69-pengertian-database.html
    2. http://dimasnovrana05.blogspot.com/2012/10/komponen-sistem-basis-data.html