Bagi para
pehobi selam dunia, Bahari Indonesia adalah surga. Pasalnya Indonesia
memiliki banyak spot-spot penyelaman terbaik di dunia. Bukan sekedar gua
karang bawah laut atau bangkai kapal karam yang menjadi objek spot penyelaman,
sebuah spot penyelaman di Bali yang sempat menghebohkan dunia di tahun 2010
silam itu kini makin menjadi incaran para peselam yang berlibur ke Bali.
Adalah “Underwater Temple Garden” Bali, sebuah spot penyelaman yang berada di
kawasan Teluk Pamuteran, Kabupaten Buleleng, Bali bagian utara. Bentuk bangunan
yang berada didasar laut ini sekilas seperti candi, namun sebenarnya adalah
taman Pura.
Objek penyelaman yang yang sempat dihebohkan sebagai candi misterius ini
sebenarnya adalah areal penyelaman tambahan ketiga dikawasan Tangkad Jaran –
Pemuteran. Dan menjadi salah satu spot penyelaman terpopuler di Bali.
Taman Pura Bawah laut ini berada di kedalaman 15 – 28 meter pada areal dasar
laut seluas 2.500 meter persegi. Kondisi areal taman laut ini sangat tertata
apik, dengan candi bentar bermodel gerbang ukir khas Bali setinggi 4 meter
serta sepuluh arca batu berukuran besar.
Koordinator Reef Gardener Pemuteran, Chris Brown mengatakan bahwa candi-candi
bentar serta arca-arca batu tersebut mulai sengaja di tenggelamkan dan
ditata seapik mungkin sejak tahun 2006 silam, sesaat setelah Pemuteran diadulat
ASEANTA sebagai kawasan wisata konsevasi lingkungan. Dan tak hanya bangunan
candi-candi tersebut, areal penyelaman ini makin nampak eksotik dengan
karang-karang yang tumbuh dipermukaan candi serta ikan-ikan cantik dengan
spesies-spesies langka.
Proyek ini bermula
dari keprihatinan warga sekitar termasuk para ekspatriat, melihat terumbu
karang yang rusak oleh perilaku pencari ikan yang menggunakan bahan peledak.
Proyek pertama
dilakukan oleh Dr Thomas Goreau dan Profesor Wolf Hilbertz yang bekerja sama
dengan sejumlah penyelam. Mereka membangun tempat perawatan koral pertama di
depan Pondok Sari Hotel.
Proyek yang dinamai
The Karang Lestari Project ini terus dikembangkan dengan donasi pebisnis lokal,
hotel-hotel, toko-toko penjual alat-alat menyelam maupun USAID. Diharapkan,
proyek ini dapat menarik minat turis sehingga dapat memperbaiki ekonomi warga
Pemuteran.
Sebelumnya
foto-foto Taman Pura menjadi perbincangan di situs mikroblogging Twitter.
Pejabat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata belum mengetahui soal keberadaan
Taman Pura dan malah akan menemui pakar telematika untuk mengetahui keaslian
foto-foto itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar