Terorisme di Indonesia merupakan terorisme di
Indonesia yang dilakukan oleh kelompok militan Jemaah
Islamiyah yang berhubungan dengan al-Qaeda ataupun
kelompok militan yang menggunakan ideologi serupa dengan mereka. Sejak tahun
2002, beberapa "target negara Barat" telah diserang. Korban yang
jatuh adalah turis Barat dan juga penduduk Indonesia. Terorisme di Indonesia
dimulai tahun 2000 dengan
terjadinya Bom Bursa Efek Jakarta, diikuti dengan
empat serangan besar lainnya, dan yang paling mematikan adalah Bom Bali 2002.
Daftar
terorisme di Indonesia
Berikut adalah beberapa kejadian terorisme yang telah
terjadi di Indonesia dan instansi Indonesia di luar negeri:
1981
·
Garuda Indonesia Penerbangan 206, 28 Maret 1981. Sebuah penerbangan maskapai Garuda
Indonesia dari Palembang ke Medan pada
Penerbangan dengan pesawatDC-9 Woyla berangkat
dari Jakarta pada
pukul 8 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan
sampai pada pukul 10.55. Dalam penerbangan, pesawat tersebut dibajak oleh 5 orang teroris yang menyamar
sebagai penumpang. Mereka bersenjata senapan mesin dan granat, dan
mengaku sebagai anggota Komando Jihad;
1 kru pesawat tewas; 1 tentara komando tewas; 3 teroris tewas.
1985
·
Bom Candi Borobudur 1985, 21 Januari 1985. Peristiwa terorisme
ini adalah peristiwa terorisme bermotif "jihad" kedua yang menimpa
Indonesia.
2000
·
Bom Kedubes Filipina, 1 Agustus 2000. Bom meledak dari
sebuah mobil yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina,
Menteng, Jakarta Pusat. 2 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka, termasuk
Duta Besar Filipina Leonides T Caday.
·
Bom Kedubes
Malaysia, 27 Agustus 2000. Granat meledak di
kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
·
Bom Bursa Efek Jakarta, 13 September 2000.
Ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang
lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan.
·
Bom malam Natal, 24 Desember 2000.
Serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa
kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta
mengakibatkan 37 mobil rusak.
2001
·
Bom Gereja Santa Anna dan HKBP, 22 Juli 2001. di Kawasan
Kalimalang, Jakarta Timur, 5 orang tewas.
·
Bom Plaza Atrium Senen Jakarta, 23 September 2001.
Bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta. 6 orang cedera.
·
Bom restoran KFC, Makassar, 12 Oktober 2001.
Ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom
lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak.
·
Bom sekolah
Australia, Jakarta, 6 November 2001.
Bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten,
Jakarta.
2002
·
Bom Tahun Baru, 1 Januari 2002. Granat manggis
meledak di depan rumah makan ayam Bulungan, Jakarta. Satu orang tewas dan
seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom
di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.
·
Bom Bali, 12 Oktober 2002.
Tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas
dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi
Utara, bom rakitan juga meledak di kantor Konjen Filipina,
tidak ada korban jiwa.
·
Bom restoran McDonald's, Makassar, 5 Desember 2002.
Bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald's
Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
2003
·
Bom Kompleks
Mabes Polri, Jakarta, 3 Februari 2003, Bom rakitan meledak
di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
·
Bom Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 27 April 2003.
Bom meledak dii area publik di terminal 2F, bandar udara internasional
Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. 2 orang luka berat dan 8 lainnya luka
sedang dan ringan.
·
Bom JW Marriott, 5 Agustus 2003.
Bom menghancurkan sebagian Hotel JW
Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami
luka-luka.
2004
·
Bom Palopo, 10 Januari 2004. Menewaskan empat
orang. (BBC)
·
Bom Kedubes Australia, 9 September 2004.
Ledakan besar terjadi di depan Kedutaan Besar Australia.
5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan
kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia,
dan Gedung BNI. (Lihat pula: Bom Kedubes Indonesia, Paris 2004)
·
Ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi
Tengah pada 12 Desember 2004.
2005
·
Bom Tentena, 28 Mei 2005.
22 orang tewas.
·
Bom Pamulang, Tangerang, 8 Juni 2005.
Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin
Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa.
·
Bom Bali, 1 Oktober 2005.
Bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya
luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta
Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
·
Bom Pasar Palu, 31 Desember 2005.
Bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi
Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.[1]
2009
Bom Jakarta, 17 Juli 2009. Dua ledakan dahsyat
terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton,
Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB.[2]
2010
·
Penembakan
warga sipil di Aceh Januari 2010
·
Perampokan bank CIMB Niaga September 2010
2011
·
Bom Cirebon, 15 April 2011. Ledakan bom bunuh
diri di Masjid Mapolresta Cirebon saat Salat Jumat yang
menewaskan pelaku dan melukai 25 orang lainnya.
·
Bom Gading Serpong, 22 April 2011. Rencana bom yang
menargetkan Gereja Christ
Cathedral Serpong, Tangerang
Selatan, Banten dan diletakkan di jalur pipa gas, namun berhasil
digagalkan pihak Kepolisian RI
·
Bom Solo, 25 September 2011. Ledakan bom bunuh
diri di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah usai
kebaktian dan jemaat keluar dari gereja. Satu orang pelaku bom bunuh diri tewas
dan 28 lainnya terluka.
2012
·
Bom Solo, 19 Agustus 2012. Granat meledak di
Pospam Gladak, Solo, Jawa Tengah.
Ledakan ini mengakibatkan kerusakan kursi di Pospam Gladak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar