Business Plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan
harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Ada beberapa alasan penting mengapa pengelola
usaha harus menyusun perencanaan usaha,
antara lain :
1.
Untuk dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha
sehari-hari .
2.
Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi Pinjaman (To obtain
the institution financing)
3.
Untuk
mendapatkan dana investasi (To obtain investment funds)
4.
Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama (To arrange strategic
alliances)
5.
Untuk mendapatkan kontrak besar (To large contracts)
6.
Untuk menarik tenaga kerja inti (To attract key employes)
7.
Untuk memotivasi dan fokus (To motivate and focus your management team)
Tujuan
Sebuah perencanaan usaha paling tidak mempunyai tiga tujuan utama yakni:
1.
Sebagai
Rencana Aksi (Action Plan), Sebuah perencanaan usaha akan membantu untuk
bergerak dan mengambil tindakan bisnis.
2.
Sebagai Peta
Jalan (Road Map), perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat
berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan.
3.
Sebagai Alat
Penjualan (Sales Tool), perencanaan usaha merupakan alat yang bisa
dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan investasinya di usaha
tersebut.
Kerangka
Perencanaan Usaha (Business Plan Frame)
Perencanaan usaha
pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan, yaitu:
1.
Nama perusahaan
2.
Lokasi :
a.
Lokasi perusahaan
b.
Lokasi pertokoan
c.
Lokasi perusahaan
d.
Lokasi perkantoran
e.
Lokasi pabrik
3.
Komoditi yang
diusahakan
4.
Konsumen yang
dituju
5.
Pasar yang akan
dimasuki
6.
Partner yang akan
diajak kerjasama
7.
Personal yang
dipercaya untuk menjalankan perusahaan
8.
Jumlah modal yang
diharapkan dan yang tersedia
9.
Peralatan
perusahaan yang perlu disediakan
Bentuk Formal
Perencanaan Usaha (Business Plan Form)
1.
Halaman depan
2.
Daftar isi
3.
Rangkuman
eksekutif
4.
Penjelasan tentang
perusahaan
5.
Pemasaran
6.
Barang dan jasa
yang dihasilkan
7.
Usaha meningkatkan
penjualan
8.
Permodalan
9.
Apendix/
Business plan menurut para ahli.
·
Business Plan menurut Hisrich
and Peters:
“ The business plan is a written
document prepared by the entrepeneur that describe all the relevant external
and internal elements involved in starting a new venture. It is often an integration of
functional plans such as marketing, finance, manufacturing and human resources.”
(Hisrich,Peter, 1995:113).
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal,
maupun eksterhal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya Bering
merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan manufaktur dan sumber daya manusia.
·
Business Plan menurut Max Coulthard, Andrea
Howell, and Geoff.Clarke:
“Business
plan is a detailed study of the organization’s activities, which highlights
where the organization has been, where it is owe and where it might get to in
the future, and incorporates an action program to achieve these results.”
(M.Coulthard, A.Howell,G.Clarke, 1999:3).
·
Business Plan menurut Megginson:
It
is a written statement setting forth the business’s mission and objectives, its
operational and financial details, its ownership and management structure and how it
hopes to achieve its objectives (Megginson, 2000)
Artinya Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat mini
dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para
pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
·
Business Plan menurut Bygrave:
A
business plan is a document that convincingly demonstrates the ability of your
business to sell enough of its product or service to make a satisfactory profit
and be attractive to potential backers.
A
better definition: A business plan is a selling document that conveys the
excitement and promise of your business to any potential backers or stakeholders. (Bygrave 1994: 114)
Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan
menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Lebih lanjut Bygrave
menjelaskan bahwa:
Business
Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan
pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu,
keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya
mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk,
sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi
pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca
perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat
pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi
tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Cara menyusun rencana pemasaran harus lah mempertimbangkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Gambaran pokok cakupan usaha yang sedang atau akan wirausahawan
jalankan. Bergerak di bidang usaha apa, jasa, distributor, perdagangan atau
makanan?
2.
Memposisikan Produk, yaitu menentukan posisi produk dipasar seperti
apa yang dapat menunjukan perbedaan dibandingkan produk pesaing. Keunikan,
kreativitas dan keunggulan menjadi sangat penting sebagai pembeda produk kita
di pasar.
3.
Menentukan visi dan misi yang mesti dibuat sesederhana mungkin.
Pastikan visi dan misi dapat memberikan kesan mendalam serta selalu diingat
konsumen, misi yang dibuat tersebut bisa juga dijadikan moto perusahaan.
4.
Menetapkan jangka waktu pemasaran dan juga tujuan pemasaran. Tulis
tujuan tersebut dengan baik serta pasang di mana setiap orang karyawan
khususnya staf pemasaran mudah untuk melihatnya.
5.
Melakukan analisa “SWOT” – Strengths Weaknesses Opportunities
Threats, yaitu menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dengan
memberikan jalan keluar kepada setiap kelemahan dan ancaman yang dimiliki.
6.
Memilih strategi yang tepat guna disesuaikan dengan analisa SWOT
yang sudah dilakukan sebelumnya. Berikan alasan yang kuat kenapa strategi
tersebut yang dipilih.
7.
Menentukan alat pemasaran, dimulai dari menetapkan sifat fisik
produk termasuk strategi bauran produk, syarat-syarat penentuan lokasi dan juga
metode distribusi yang dipakai.
8.
Membangun bagan rencana pelaksanaan pemasaran yang mencakup jenis
kegiatan, waktu pelaksa-an, penanggung jawab, tempat pelaksanaan, tujuan yang
ingin dicapai, serta biaya yang dibutuhkan guna rencana tersebut terlaksana.
9.
Menetapkan ukuran keberhasilan, ini penting agar bisa mempermudah
sewaktu evaluasi dilakukan, dan tetapkan juga alat ukur evaluasi yang bisa
dipakai supaya semuanya dapat terukur secara tepat dan sekaligus bisa
memperbaiki setiap kesalahan yang terjadi.
10.Tetapkan
Waktu yang tepat saat pelaksanaan pemasaran. Bagaimana menyesuaikan pelaksanaan
dengan kebiasaan para calon pembeli (harian, mingguan, bulanan, maupun
tahunan). Atau bisa juga untuk even even tertentu, misalkan valentine, natal
dan idul fitri.
referensi: