Minggu, 17 Januari 2016

tugas softskill 3

KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA TEKNOLOGI INFORMASI
A.  Sumber Daya Lingkungan
Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Elemen-elemen lingkungan adalah organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada perusahaan. Berikut 8 jenis elemen utama yang ada dalam lingkungan perusahaan:
·         Pemasok
·         Pelanggan
·         Serikat buruh
·         Masyarakat keuangan
·         Pemegang saham
·         Pesaing
·         Pemerintah
·         Masyarakat global
B.  Keunggulan Kompetitif
Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif, melalui beberapa cara diantaranya:
~ Menyediakan barang dan jasa dengan harga murah
~ Menyediakan barang dan jasa lebih baik dari pesaing
~ Memenuhi kebutuhan khusus pada segmen tertentu
Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi. Jadi perusahaan tidak melulu mengandalkan sumber daya fisik, namun dapat juga mengandalkan sumber konseptual yaitu berupa data dan informasi. Penggunaan sumber daya fisik maupun konseptual, keduanya memiliki keuntungan yang sama.
C.  Rantai Nilai Porter
Professor Michael E. Porter merupakan orang yang paling sering diidentifikasikan dengan topik keunggulan kompetitif. Teori yang digunakan oleh Porter ini adalah marjin. Marjin adalah nilai produk dan jasa perusahaan, seperti yang diyakini oleh pelanggan perusahaan itu, dikurangi biaya-biayanya. Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas yang disebut dengan aktivitas nilai. Aktivitas nilai terbagi atas 2 kategori yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah aktivitas yang berhubungan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar kepada pelanggan daripada yang dilakukan pesaing. Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama berlangsung.
Aktivitas nilai utama dan pendukung diintegrasikan oleh beberapa kaitan untuk membentuk Rantai Nilai. Manajemen menyadari keunggulan tambahan yang dapat dicapai selain mengaitkan dengan rantai nilai, perusahaan juga harus mengaitkan dengan rantai nilai organisasi-organisasi lain. Kaitan ini dinamakan dengan sistem antar organisasi atau sistem informasi antar organisasi.
Rantai nilai perusahaan-perusahaan dalam suatu industri dapat sangat mirip, tetapi kemungkinan besar rantai nilai tiap perusahaan bersifat unik. Karena tiap aktivitas nilai mencakup suatu komponen informasi, pengelolaan sumber daya informasi perusahaan merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif.

D.  Sumber Daya Informasi
Jenis-jenis sumber daya informasi terdiri dari:
·         Perangkat keras komputer
·         Perangkat lunak komputer
·         Spesialis komputer
·         Pemakai
·         Fasilitas
·         Basis data
·         Informasi
CEO (Chief Executive Officer) merupakan orang yang paling berpengaruh dalam kegiatan operasi perusahaan, dan pada umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Dikenal pula istilah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer) yang memiliki pengertian ketua pada bidang masing-masing. Pada tahun 1980 diciptakan istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manager jasa informasi yang menyumbangkan keahlian managerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi perusahaan.
E.  Perancaan Strategis Sumber Daya Informasi
Perencanaan strategis merupakan perancaan jangka panjang yang mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan posisi yang paling menguntungkan. Pada awalnya untuk menggambarkan perencanaan strategis jasa informasi yaitu transformasi kumpulan strategi. Seiring dengan berjalannya dikenal istilah yang lebih populer yaitu perencanaan strategis sumber daya informasi.
F.   End User Computing
Golongan kemampuan pemakai akhir, antaralain:
     ~ Pemakai akhir tingkat menu
     ~ Pemakai akhir tingkat perintah (command level)
     ~ Pemakai akhir tingkat perintah (programmers)
     ~ Personil pendukung fungsional

Manfaat kemampuan pemakai akhir, yaitu:
 ~ Menyeimbangkan kemampuan dan tantanga
 ~ Mengurangi Kesenjangan komunikasi

Resiko kemampuan pemakai akhir, adalah:
~ Sistem yang buruk sasarannya
~ Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya
~ Pengguna sumber daya informasi yang tidak efisien
~ Hilangnya integritas data
~ Hilangnya keamanan
~ Hilangnya pengendalian

KEUNGGULAN KOMPETITIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA BANK
Pengertian keunggulan kompetitif teknologi informasi adalah keunggulan atau kelebihan yang dimiliki oleh suatu sistem dengan basis teknologi informasi yang bertujuan untuk memudahkan segala aktivitas dan memberikan informasi yang tepat dan akurat.

Pengertian bank

Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

Jenis-jenis Bank

1. Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.
 
2. Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.
 
 3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 
4. Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).
 
Fungsi Bank
1. Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:

a. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.

b. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.

c. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.

2. Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.

3. Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen of services.

1. Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti

1. Agent Of Trust

Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan  kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.

2. Agent Of Development

Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent Of Services

Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

Pengertian Internet Banking

Pengertian Internet Banking adalah suatu aktivitas transaksi yang berhubungan dengan perbankan, dimana aktivitas tersebut bisa dilakukan di kantor, rumah atau tempat-tempat lainnya dengan menggunakan jaringan internet.

Pada dasarnya internet banking dibuat guna memudahkan kedua belah pihak, antara nasabah dan pihak bank. Berikut ini beberapa manfaat Internet Banking untuk para nasabah dan pihak bank.

Manfaat Internet Banking Untuk Nasabah

Dengan menggunakan fasilitas Internet Banking sejatinya memberikan keuntungan bagi para nasabah. Manfaat atau keuntungan internet banking bagi nasabah tersebut adalah nasabah tidak perlu lagi mengunjungi bank untuk melakukan transaksi perbankan. Dengan demikian nasabah diuntungkan dalam hal waktu dan biaya.
Manfaat lainnya bagi nasabah adalah dapat melakukan transaksi dengan cepat dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung ke jaringan internet.

Manfaat Internet Banking Untuk Pihak Bank

Dengan menyediakan fasilitas Internet Banking, bank terbantu dalam hal pengurangan biaya operasional. Keuntungan lainnya adalah dengan menyediakan fasilitas internet banking akan menggiring orang-orang untuk menjadi nasabah bank tersebut.

Jenis-Jenis Transaksi yang bisa dilakukan melalui Internet Banking

Nasabah bisa melakukan beberapa transaksi perbankan melalui fasilitas Internet Banking. Macam-macam transaksi tersebut adalah:

1. Pengecekan Saldo
2. Tranfer Uang
3. Pembayaran tagihan
4. Informasi rekening
5.Pemindahbukuan
6. Pembelian pulsa dan pembelian lainnya
7. dan transaksi-transaksi lainnya

Contoh-contoh Bank yang Menyediakan Fasilitas Internet Banking

Fasilitas Internet Banking pertama kali digunakan oleh salah satu bank di Dunia yaitu Security First Network Bank. Dan di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak Bank yang menyediakan fasilitas Internet Banking. Contoh Bank di Indonesia yang menyediakan fasilitas Internet banking adalah:

1. BCA (www.klikbca.com)
2. Bank Mandiri (www.bankmandiri.co.id)
3. CIMB Niaga (www.cimbniaga.com)
4. BII (www.bii.co.id)
5. BRI iBank (www.ib.bri.co.id)

Referensi:

https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/10/pengertian-bank-jenis-jenis-bank-fungsi-bank-dan-reformasi-bank/

http://www.mandalamaya.com/pengertian-internet-banking/

Tugas softskil 2

A. Computer Based Information System (CBIS)

Komputer mula-mula digunakan sebagai Sistem Informasi Akuntansi (SIA), tapi kemudian disadari memiliki nilai potensial sebagai suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM). Kemudian perhatian meluas pada bidang lain seperti: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), dan Sistem Otomatisasi Perkantoran (SOP), dan Sistem Berbasis Pengetahuan. Kelima bidang aplikasi ini membentuk sistem informasi berbasis komputer yang disebut dengan Computer Based Information System (CBIS).
Dalam CBIS dikenal dengan istilah End User Computing yaitu pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. Terdapat 4 pengaruh utama yang mendorong End User Computing adalah:
Meningkatkan pengetahuan tentang komputer 
Antrian jasa informasi 
Perangkat keras yang murah 
Perangkat lunak jadi

Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, bertumbuh menjadi matang, berfungsi dan pada akhirnya mati. Pada evolusi ini disebut Siklus Hidup Sistem. Diantaranya:
a. Perencanaan 
b. Analisis 
c. Rancangan 
d. Penerapan 
e. Penggunaan

Kebanyakan sistem dibuat sebelum teknologi canggih berkembang, baik sistem yang memproses data perusahaan maupun sistem yang melaksanakan fungsi dasar. Dengan ini, manajemen menyimpulkan bahwa perlu dilakukan pendekatan baru atas sistem-sistem, dengan memanfaatkan teknologi modern pula. Pengerjaan ulang terhadap sistem ini disebut dengan Rekayasa Ulang.
Seiring berkembangnya CBIS, manager merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manager mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggungjawab keseluruhan manager dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh para spesialis informasi.
Pada awalnya para manager yang menggunakan komputer merupakan orang-orang yang berpandangan jauh kedepan yang mana memberikan keunggulan atas pesaing mereka. Manager sekarang benar-benar tidak memiliki banyak pilihan mengenai penggunaan komputer. Sebagian besar perusahaan telah sepenuhnya tergantung pada sistem pengolahan data berbasis komputer dan tidak dapat menanggani transaksi satu hari tanpanya. 

B. Sistem Otomatisasi Perkantoran (SOP)

Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat pemecahan masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antara manager untuk saling melakukan komunikasi lebih baik lagi selagi mereka memecahkan masalah. Peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. 

1. Otomatisasi dalam Pabrik
Otomatisasi adalah penggunaan mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasanya dilakukan oleh manusia. Aplikasi otomatisasi pertama kali dilakukan dalam pabrik pada akhir tahun 1950 dan diberi nama numerical control. Kemudian mesin tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dikontrol langsung oleh mikrokomputer dan diberi nama direct numerical control. Perkembangan yang lebih baru adalah robotics, CAD (Computer Aided Design), dan CAM (Computer Aided Manufacturing). 
2. Sejarah Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi perkantoran dimulai pada tahun 1960 yaitu ketika IBM menemukan istilah word processing untuk menjelaskan aktivitas divisi mesin ketik elektriknya. Lalu pada tahun 1964 IBM kembali memasarkan mesin yang disebut MT / ST (Magnetic Tape / Selectric Typewriter). 
Pengertian Otomatisasi Perkantoran
Sistem Otomatisasi Perkantoran adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada di dalam maupun di luar perusahaan. Otomatisasi perkantoran bertujuan untuk mempermudah semua jenis komunikasi baik lisan maupun lisan.
Pihak yang menggunakan Otomatisasi Perkantoran
Berikut merupakan pihak-pihak yang menggunakan otomatisasi perkantoran adalah
a. Manager 
b. Profesional adalah orang yang bertugas mengelola sesuatu yang khusus dengan keterampilan tertentu. 
c. Sekretaris 
d. Klerk adalah orang yang bertugas membantu sekretaris

C. Tujuan Otomatisasi Perkantoran

Pada tahun 1980, tujuan otomatisasi perkantoran hanya sebatas membantu tugas sekretaris dan klerk saja. Namun seiring dengan berjalannya waktu, terdapat beberapa tujuan otomatisasi perkantoran adalah Sebagai korespondensi ke dalam, artinya memperoleh informasi untuk pemecahan masalah.
Pendapatan yang lebih tinggi lawan penghindaran biaya, yaitu dengan cara menunda penambahan personel pada operasional aktivitas kerja Pemecahan masalah kelompok, yaitu komunikasi pada manajemen perusahaan untuk memecahkan masalah.
Pelengkapan bukan penggantian yaitu melengkapi informasi interpersonal seperti: percakapan face to face, telepon, menulis memo, dll

D. Aplikasi Otomatisasi Perkantoran

Berikut beberapa aplikasi otomatisasi perkantoran:

1. Word Processing adalah penggunaan suatu peralatan elektronik yang secara otomatis melakukan beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen ketik atau cetak. Peralatan tersebut ada 2 bentuk yaitu dedicated word process dan general purpose computer. 

2. E-Mail adalah penggunaan komputer jaringan yang memungkinkan pemakai untuk mengirim, menyimpan, dan menerima pesan dengan menggunakan terminal komputer dan peralatan penyimpanan. 

3. Voice Mail adalah mengirimkan pesan dengan mengucapkan pesan tersebut melalui telepon dan bukan mengetiknya, Anda menggunakan telepon untuk memanggil pesan yang telah dikirimkan kepada Anda. Fasilitas yang dimiliki Voice Mail ini adalah store dan forward, serta message distribution list. 

4. Electronic Calendering adalah penggunaan komputer jaringan untuk menyimpan dan memanggil acara yang telah ditetapkan oleh manager. Electronic calendering ini bersifat khusus dari aplikasi otomatisasi perkantoran lainnya yaitu tidak benar-benar menyampaikan informasi, melainkan ia hanya menyusun terjadinya komunikasi. 

5. Audio Conferencing adalah penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat hubungan audio diantara orang yang tersebar secara geografis untuk tujuan melakukan konferensi. 

6. Video Conferencing adalah seperti halnya audio conferencing, video conferencing tidak melibatkan penggunaan komputer. Peralatan televisi digunakan untuk mengirim dan menerima signal video dan audio. 

6. Computer Conferencing adalah penggunaan komputer jaringan sehingga memberi kemampuan seseorang untuk melakukan pertukaran informasi selama proses terjadinya konferensi. Aplikasi ini hampir sama dengan E-Mail. Perbedaannya hanya terletak pada para penggunannya. 

7. Faximile adalah penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca tampilam dokumen pada suatu ujung channel komunikasi dan membuat salinan atau kopi di ujung yang lain. Jalur telepon suara dapat berfungsi sebagai channelnya, dan pengoperasian peralatannya tidak lebih sulit dari mesin fotokopi. 

8. Video Text adalah penggunaan komputer untuk tujuan memberikan tampilan materi tekstual pada layar. Materi tekstual dapat berupa naratif, atau tabulasi dan disimpan pada penyimpanan sekunder komputer. 

9. Image Storage dan Retrieval adalah penyimpanan tampilan (image) dokumen yang dikarenakan ruang penyimpanan file pada kertas sudah tidak mencukupi lagi atau penyimpanan untuk dokumen volume besar dalam bentuk kertas dan ditransmisikan dalam bentuk penyimpanan tampilan (image). 

10. Desktop Publishing adalah pembuatan output tercetak yang kualitasnya hampir sama dengan yang dihasilkan oleh typesetter.

E. Model Otomatisasi Perkantoran

Berikut peranan informasi yang mengalir baik dari maupun ke manager, yaitu:
1. Berperan sebagai penghubung : manager memperoleh informasi baik dari lingkungan perusahaan, dari unit operasi, dari unit pendukung, dan lain-lain. 

2. Berperan sebagai pemimpin : manager memperoleh informasi dari atasan maupun bawahan.Berperan sebagai pemonitor : manager menyampaikan informasi kepada orang lain atau menggunakan informasi untuk pembuat keputusan.

F. Mix Otomatisasi Perkantoran

Manager akan menentukan Mix Otomatisasi Perkantoran berdasarkan karakteristik perusahaan orang lain yang terlibat dalam komunikasi, sumber daya yang tersedia, dan minat perorangan. 
Dalam beberapa kondisi, aplikasi otomatisasi perkantoran mengganti metode komunikasi tradisional yaitu diantaranya word processing digunakan sebagai alat pembuat memo, e-mail dan voice mail digunakan untuk mengganti cara pemanggilan telepon. Beberapa aplikasi otomatisasi perkantoran menawarkan peluang baru diantaranya video conferencing digunakan untuk menghubungkan antara orang yang berada di kota berbeda, prosesnya hampir sama dengan komunikasi tatap muka, electronic calendering digunakan untuk mengkoordinir pertukaran informasi dan computer conferencing digunakan untuk mengkomunikasikan pendapat para peserta. Otomatisasi Perkantoran adalah alat pemecahan masalah, bahkan ketika manager tidak mengoperasikan peralatan itu sendiri. 

tugas softskill 1



Sistem Informasi Manajemen
"Sistem Pendukung Keputusan"

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatu peluang. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan CBIS (Computer Based Information Systems) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.

Menurut Bonczek, dkk., (1980) dalam buku Decision Support System And Intelligent Systems (Turban, 2005: 137) mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu:

1.   Sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung lain).

2.   Sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur).

3.   Sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapasitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

Karakteristik dari sistem pendukung keputusan yaitu :
1.   Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

2.   Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan

3.   Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi

4.   Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

5.   Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem

6.   Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model

Adapun kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah sebagai berikut:
1.   Banyak pilihan atau alternatif
2.   Ada kendala atau surat
3.   Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur
4.   Banyak input/variabel
5.   Ada faktor resiko. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan

Menurut Simon ada tiga fase dalam proses Pengambilan Keputusan diantaranya sebagai berikut;

1.      Intellegence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang lingkup problematika secara proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

2.      Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi menguji kelayakan solusi.

3.      Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.








Secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen utama yaitu:

1.      Subsistem Data (Database)
Subsistem data merupakan komponen pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan untuk diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System)

2.      Subsistem Model (Model Base)
Model adalah suatu tiruan dari alm nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.

3.      Subsistem Dialog (User System Interface)
Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikas dengan sistem yang dibuat.

Adapun tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut :
1.      Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur
2.      Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer
3.      Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih dari perbaikan efesiensinya
4.      Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya rendah
Peningkatan produktivitas membangun suatu kelompok pengambilan keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.
Sistem pendukung keputusan komputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu produktifitas staf pendukung (misalnya analisi keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan produktifitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menjalankan sebuah bisnis (Nurdin 2012: 54)

Sistem Pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang membantu para pengambil keputusan mengatasi berbagai masalah melalui interaksi langsung dengan sejumlah database dan perangkat lunak analitik. Tujuan dari sistem adalah untuk menyimpan data dan mengubahnya ke informasi yang terorganisir yang dapat diakses dengan mudah, sehingga keputusan-keputusan yang diambil dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan murah.

Sistem pendukung keputusan ini beroperasi dalam konteks sistem informasi global untuk melayani unit bisnis yang spesifik dalam suatu perusahaan. Sistem pendukung tidak terlepas dari sistem informasi global yang lebih komprehensif. Sistem pendukung keputusan yang berhasil harus mempercepat aliran informasi ke pengambil keputusan. Data yang disimpan harus berkesinambungan secara terjadwal dan dapat diakses dengan mudah.


  1. Sistem Database

Database adalah sekumpulan data mentah yang disusun menurut logika tertentu terorganisasi dalam bentuk yang dapat disimpan dan diproses oleh komputer. Contoh database dapat berisi data pegawai, data penjualan, pembayaran, dan lain-lain. Data internal dari acounting, keuangan, penjualan, dan bidang-bidang bisnis lainnya yang disimpan dalam suatu sistem komputer dan disusun menurut logika tertentu disebut sebagai internal database.

Database seringkali disimpan dalam suatu perangkat tertentu pada komputer, seperti hard disk, compact disk, dan sebagainya. Hubungan antar sistem database dan sistem software sangat kuat karena sistem database yang dipakai sangat menentukan kemudahan aksesnya data sementara software sendiri memungkinkan peneliti memanipulasi data untuk dianalisis.

2. Perangkat Lunak (Software)

Bagian software dari sistem pendukung keputusan terdiri dari berbagai macam tipe program yang memberitahukan komputer, printer, dan perangkat keras (hardware) lainnya apa yang harus dikerjakan. Software spreadsheet dan paket statistik misalnya, sangat memudahkan kita dalam menganalisis data. Software sistem pendukung keputusan memungkinkan seorang manajer untuk mengkombinasikan dan merestrukturisasi database, menduga hubungan, memperkirakan variabel, dan menganalisis bermacam-macam bentuk data.

Mayoritas software saat ini sudah sedemikian user-friendly yang memudahkan orang awam mengatur dan mengontrol tugas dan keluaran komputer. Seorang manajer dapat duduk dekat sebuah terminal komputer dan dengan cepat mengambil data file, melakukan analisis kreativitas, memodifikasi, atau menghasilakn informasi dalam bentuk yang menarik untuk melakukan evaluasi alternatif atau konsekuensi.

3. Manajemen Input
Yang disebut sebagi input adalah semuamasukan yang akan diproses, termasuk di dalamnya numerik, teks, suara, dan gambar yang masuk ke dalam sistem pendukung keputusan tersebut.

Manajer sistem pendukung keputusan, system analyst, dan computer programmer bertanggung jawab terhadap sistem secara keseluruhan. Meskipun demikian, tugas input dibagi-bagi ke berbagai fungsi dalam organisasi. Peneliti bisnis, akuntan, pustakawan, personel penjualan, manajemen produksi, dan yang lainnya dalam organisasi mengumpulkan data dan memberikan input ke sistem pendukung keputusan tersebut. Data input dapat berasal dari sumber internal organisasi atau dari luar organisasi

4. Arsip Data Terkomputerisasi
Berdasarkan sejarah, bentuk database muncul pertama kali pada perpustakaan. Mula-mula dalam bentuk kertas atau buku. Kemudian berkembang terus hingga ke bentuk digital, dalam CD-ROM, dan sebagian lagi terdapat di Internet. Di abad ke-21 nanti, akan lebih banyak lagi data yang akan disimpan dalam bentuk digital dalam sebuah arsip data terkomputerisasi.

Saat ini para pelaku bisnis dapat menggunakan PC dan Modem untuk mengakses pelayanan informasi on-line tanpa harus meninggalkan kantornya, jumlah data yang dapat diakses secara on-line melalui komputer sangat besar. Database terkomputerisasi yang dijual oleh distributor atau vendor menjadi sangat penting.

Berdasarkan bentuk/media penyimpannya, data base dapat berupa;
Bibliografi dan database teks, contohnya abstraksi jurnal dan artikel koran
1.   Database statistik, database geografis termasuk pula di dalam database statistik
2.   Database finansial
3.   Database video

5. Jaringan dan Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange)
PC selain dapat bekerja secara independen juga dapat dihubungkan dengan komputer-komputer lainnya, yang dinamai jaringan. Jaringan menghubungkan dua atau lebih komputer sehingga data, software, maupun hardware dapat dipakai bersama-sama. Pertukaran data elektronik mengintegrasikan satu sistem komputer perusahaan dengan sistem komputer perusahaan lain. Saat ini input pada Sistem Pendukung Keputusan suatu perusahaan lebuh banyak datang dari jaringan yang digunakan juga oleh perusahaan lain.

Sumber
Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining VS Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish
Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama